Selasa, 23 Agustus 2011

sejarah satuan baterai arhanudri 41 bs








 














I.          PENDAHULUAN

1.         D a s a r         :          

a.            Surat Keputusan Kepala Staf TNI AD Nomor  Skep / 385 / VI / 1959 tanggal 3  Juni  1959  dan  Surat  Keputusan  Panglima Teritorium II/Sriwijaya Nomor Skep / 8 / VIII / 1959 tanggal 25 Agustus 1959.

b.            Pada tanggal 4 Desember 1959 bersamaan dengan “HUT ARTAD” diresmikan berdirinya “ARTILERI SASARAN UDARA” (ARSU-C) oleh Panglima Territorium II/Sriwijaya  Kolonel Infanteri Harun Sohar bertempat di lapangan BDI - IV, sekarang lapangan Baterai Arhanudri 41/BS  Jl. Insp. Marzuki Km 4,5  Pakjo-Palembang.

c.            Pembuatan Lambang Satuan Baterai Arhanudri 41/BS secara konsepsional kepada Komando Atas khususnya kepada Danpussenart Kodiklatad, adalah salah satu wujud dari Satu Rasa  kebanggaan  atas Satuan Baterai Arhanudri 41/BS didalam pelaksanaan Tugas Pokoknya baik tugas TNI maupun Non TNI.  Rasa Kebanggaan dan Kepedulian ini dapat melahirkan suatu Motivasi dan Rasa Kejuangan serta Menumbuhkan Trirasa dalam Kehidupan Prajurit yang Solid dan Modern untuk mendukung Satuan khususnya Baterai Arhanudri 41/BS didalam melaksanakan tugas,  kapan saja,  apa saja  dan dimana saja.

2.         Maksud dan Tujuan.

a.         Maksud.         Maksud  dibuat  Lambang  Satuan  ini  untuk memberikan gambaran secara Konsepsional kepada Komando Atas, dalam rangka penentuan Lamban bagi Baterai Arhanudri 41/BS

b.         Tujuan.          Tujuan  dibuatnya  Lambang  Satuan  ini  adalah  untuk menentukan Lambang,  Ciri  dan  Simbol  bagi  Baterai  Arhanudri 41/BS  didalam melaksanakan tugas sekarang dan yang akan datang.    

3.         Ruang Lingkup.       Ruang  lingkup  pembuatan  Lambang Satuan  ini khususnya mencakup hal – hal yang berhubungan dengan “ GAMBAR, BENTUK, ARTI  dan  MAKNA LAMBANG SATUAN BATERAI ARHANUDRI 41/BS ”, dan rencana ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a.            Pendahuluan
b.            Arti dan Makna Lambang
c.            Hari Ulang Tahun Satuan
d.            Doktrin dan Sendi Dasar
e.            Kesimpulan
f.             Penutup


II.         ARTI DAN MAKNA LAMBANG


4.         Burung Kakak Tua Putih.

a.         G a m b a r     :

                        -           Seekor Burung Kakak Tua Putih dengan Sayap terbuka.
-                      Warna Putih dengan Jambul Kuning dan Paruh Kuning.
-                      Kepala menoleh kekanan.
-                      Ekor terbuka dan mata yang tajam.

b.         A r t i               :

-                      Merupakan Burung yang gagah berani, disegani, disenangi, berbulu halus, Bermata tajam serta postur yang kuat.
-                      Berkulit Putih halus dan memiliki pesona menarik.
-                      Sayap terbuka berarti kesiapan-kesiapan penuh.
-                      Ekor terbuka berarti memiliki kendali diri yang handal.
-                      Kepala menoleh kekanan diartikan selalu bertumpu diatas kebenaran.
-                      Jambul Kuning dikepala diartikan sebuah Mahkota yang memberikan Pamor serta Jati diri bagi Seekor Burung.
-                      Kaki mencengkeram merupakan dasar dan pedoman yang kuat sebelum melangkah.
           
c.         M a k n a        :           Bahwa  Prajurit  Baterai  Arhanudri  41/BS  adalah Prajurit yang  Gagah Berani,  Kuat,  Disegani serta memiliki Pesona sebagai Sosok Prajurit yang  Tanggap Tanggon  dan  Trengginas, dengan  dilandasi  rasa  kebenaran karena Berpedoman pada Sendi Dasar Kehidupan Keprajuritan namun senantiasa tetap  waspada  terhadap  setiap kemungkinan ancaman yang mungkin akan timbul serta siap melangkah untuk menunjang tugas-tugas pokok Satuan.

5.         Panah dan Busur.

a.         G a m b a r     :          

-                      Busur dengan warna Merah dan berukir warna Kuning Emas yang berjumlah 7 ( Tujuh )  Uliran.

-                      Tali Busur dalam keadaan ditegangkan.

-                      Anak Panah berwarna Merah dengan Sayap pengendali arah berjumlah 22 (Duapuluh dua )  buah dengan warna Merah Putih.


b.         A r t i               :

-                      Busur meregang diartikan kesiapan untuk melempar Anak Panah menuju Sasaran.

-                      Uliran pada pegangan Busur  merupakan pegangan teguh  sang pengendali didalam pembidikan serta pengarahan dari Titik Bidik Awal  sampai dengan Sasaran.

-                      Panah dengan Mata Panah yang runcing merupakan perangkat yang siap diluncurkan dan siap membelah udara untuk menuju sasaran, dan sayap pengendali berguna untuk mengendalikan arah anak panah untuk menembus sasaran.

c.         M a k n a        :           Busur  dan  Anak  panah  bermaknakan  Pucuk  Meriam  dan Munisi,  dalam arti luas adalah Senjata Penangkis Sasaran Udara yang dimiliki Ketepatan, Kehandalan, Keampuhan  dan  Pembidikan guna Menghancurkan sasaran – sasaran Udara.

6.         Pita  Seloka.

a.         G a m b a r     :

-                      Sehelai Pita warna Kuning Emas.
-                      Didalam Pita tersebut bertuliskan “SATRIA BHUANA PRAKASA”.

b.         A r t i               :

-                      Pita berwarna Kuning diartikan Dasar dan Niat yang Suci, Tulus dan Luhur.

-                      Tulisan Seloka                     :

*          SATRIA          :    Postur Prajurit yang selalu didasari niat yang
     luhur,  senantiasa berbuat kebaikan serta
     selalu membela kebenaran.

*           BHUANA       :    Udara/Dirgantara sebagai medium Kawal
     Utama.

*           PRAKASA     :    Prajurit yang Kuat, Gagah, Berani dan        
                                     Berwibawa

            c.         M a k n a        :

Semboyan Prajurit Baterai Arhanudri 41/BS adalah Satuan yang mampu menampil kan sosok Prajurit yang berniat Luhur,  Tulus dan Ikhlas  serta membela kebenaran serta memiliki postur yang kuat,  gagah,  berani  dan  berwibawa,   berpengetahuan luas,  berjiwa satria didalam menunjang tugas pokok satuan dimasa sekarang  maupun masa yang akan datang.


7.         Tali Melingkar.

a.         G a m b a r     :           Merupakan tali / tambang melilit utuh dan dibentuk melingkar dengan warna Kuning Emas          

b.         Arti                  :           Merupakan tali yang kuat karena kesatuan dari lilitannya, sehingga tidak dapat dipisahkan, namun memiliki kekuatan yang utuh, kuat dan ampuh.

c.         Makna            :           Didalam kehidupannya Baterai Arhanudri 41/BS memiliki ikatan bathin yang kokoh, kuat yang tidak dapat dipisahkan karena dilandasi dengan Jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit didalam kehidupan keprajuritan.

8.         Garis – Garis Mendatar.

            a.         Gambar          :

                        -           Berbentuk garis lurus berjumlah 5 ( Lima ) buah
                        -           Berwarna biru laut dengan dasar putih

            b.         Arti                  :

-                      Warna dan bentuk ini diartikan sebuah perairan yang dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan.

-                      Dengan jumlah 5 buah dapat diartikan jumlah dari sungai besar yang terkenal dan dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan.

c.         Makna            :           Bahwa Baterai  Arhanudri 41/BS berkedudukan/ berdislokasi dikota Palembang, dimana kota ini memiliki 5 buah sungai yang dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat kota Palembang.

Kelima sungai tersebut adalah sebagai berikut :

1.            Sungai Musi
2.            Sungai Batang Hari
3.            Sungai Lintang
4.            Sungai Tuha
5.            Sungai Komering

9.         Dasar Gambar

a.         Gambar          :           Merupakan dasar berbentuk lingkaran berwarna Biru Langit

b.         Arti                  :           Warna Biru Langit dengan bentuk bulat diartikan Udara /Dirgantara yang menyelubungi bumi sebagai medium dimana satuan Arhanud melaksanakan tugas pokoknya.

c.         Makna            :           Didalam menunjang tugas pokok Baterai Arhanudri 41/BS khususnya didalam proses menditeksi, mengindentifikasi, mengikuti dan menghancurkan sasaran lawan menggunakan wahana / medium udara. Dan ditinjau dari segi lebih luas Satuan Arhanud mendapat tugas mengawal, menjaga, melindungi dan mengamankan negara ini dari setiap ancaman yang akan datang dari udara demi kedaulatan dan kewibawaan Negara Republik Indonesia.


III.        HARI ULANG TAHUN SATUAN



10.       Gambar

            a.         Sayap burung masing – masing berjumlah        =  4  Helai
            b.         Bulu – bulu kecil pada perut berjumlah              = 12 Helai
            c.         Jumlah Huruf pada Seloka berjumlah                 = 19 Helai
            d.         Jumlah lilitan pada berjumlah                               = 59 Lilitan

11.       Arti.

            a.         4 Helai bulu diartikan                                              = Tanggal 4
            b.         12 Helai bulu diartikan                                           = Bulan 12 ( Desember )
            c.         19 Buah Huruf diartikan                                         = Ribuan dan Ratusan
                                                                                                               Tahun =1900
           d.          59 Lilitan tali diartikan                                             = Satuan Tahun = 59

12.       Makna.           Dilihat dari gambar dan arti tersebut tersebut diatas, maka makna lambang tersebut adalah bahwa Baterai Arhanudri 41/BS dibentuk dan didirikan atau lahir pada tanggal 4 Desember 1959.

IV.       DOKTRIN DAN SENDI DASAR


13.       Bintang Segi Lima dan Globe

            a.         Gambar

1)            Berbentuk Bintang Segi Lima berwarna Kuning Emas
2)            Dasar Lingkaran penuh berwarna Merah
3)            Latar belakang merupakan Bola Dunia atau Globe
4)            Letak di dada Burung


b.         Arti

1)            Bintang diartikan Lambang TNI – AD
2)            Sisi Segi Lima diartikan jumlah Sila dalam Pancasila
3)            Dasar bulat warna Merah diartikan suatu tekad yang bulat utuh dan berani didalam setiap tugas.

4)            Globe diartikan sebuah Bola Dunia, yang mencakup seluruh aspek kehidupannya baik Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya maupun Pertahanan dan Keamanan

c.         Makna            :           Bahwa Baterai Arhanudri 41/BS adalah Satuan yang bernaung dibawah TNI – AD yang senantiasa menjunjung tinggi dan mengamalkan Pancasila sebagai Dasar, Pedoman hidup dalam bermasyarakat dan bernegara, sesuai dengan tujuan Negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa Prajurit Baterai Arhanudri 41/BS dengan dilandasi kebulatan tekad dan ikhlas siap turut serta dalam misi – misi Perdamaian Dunia.
           
14.       Bulu Ekor

            a.         Gambar

1)            Merupakan bulu terbuka pada Ekor Burung

2)            Bulu berjumlah 5 Helai dengan warna Putih

b.         Arti

1)            5 Helai diartikan lima Sumpah atau Ikrar

2)            Warna Putih diartikan niat yang luhur, tulus dan suci

c.         Makna            :           Dengan didasari Sumpah secara tulus, Ikhlas dan Suci Prajurit Baterai Arhanudri 41/BS akan tetap menjunjung tinggi Sumpah Prajurit yang senantiasa menjadi kebulatan tekad didalam mengabdi kepada Bangsa dan Negara.

15.       Pegangan pada Busur

            a.         Gambar

1)            Merupakan gambar pegangan pada sisi tengah busur

2)            Pegangan tersebut memiliki 7 uliran

3)            Digunakan sebagai pegangan pasangan dan sandaran untuk mengarahkan anak panah, khususnya dalam pendidikan


b.         Arti

1)            7 Uliran diartikan Sapta Marga.

2)            Sebagai sandaran merupakan pijakan awal atau arah ditentukan sebelum melangkah, sehingga dapat sesuai dengan arah, tujuan dan sasaran yang akan dicapai

c.         Makna            :           Sebagai Insan Prajurit Sapta Marga, Prajurit Baterai Arhanudri 41/BS senantiasa mengerti, menghayati dan mengamalkan Sapta Marga didalam keprajuritan untuk diamalkan dalam kehidupan bernegara.

16.       Sayap Terbuka

            a.         Gambar

1)            Bulu Sayap burung Kiri dan Kanan terbuka
2)            Jumlah bulu sayap kiri dan kanan, 8 helai
3)            Warna Putih

b.         Arti

1)            Jumlah 8 helai diartikan 8 Wajib TNI
2)            Warna Putih diartikan Suci, Tulus dan Sadar

c.         Makna            :           Prajurit Baterai Arhanudri 41/BS akan tetap berpegang teguh dan mengamalkan  8  wajib  TNI  didalam  kehidupan  keprajuritan  maupun dalam hidup bermasyarakat.

17.       Jambul Burung

            a.         Gambar

1)            Jambul Burung warna kuning
2)            Berjumlah 11 buah

b.         Arti

1)            Jambul Burung diartikan Mahkota yang berintikan Sikap, Citra dan Azas dari segi kejiwaan yang harus dimiliki setiap prajurit.

2)            Warna Kuning diartikan suatu ketulusan dan keluhuran

c.         Makna            :           Prajurit   TNI   didalam   melaksanakan   pembangunan Nasional   harus    mampu    bertindak    sebagai   Motivator,      Dinamisator    dan Stabilitasator,       semua  ini  dapat  didukung  jika  11  azas  kepemimpinan  tetap mendarah daging didalam pribadi setiap prajurit TNI umumnya dan Prajurit Baterai Arhanudri 41/BS khususnya.

18.       Kaki Burung

            a.         Burung

1)            2 buah kaki burung kiri dan kanan.
2)            Bentuk kaki mencengkeram.

b.         Arti                  :           Cengkeraman  diartikan  pegangan  yang  kokoh    dan kuat.

c.         Makna            :           Prajurit TNI selain melaksanakan tugas pokoknya dibidang pertahanan juga memiliki fungsi lain didalam mengisi kemerdekaan dalam rangka Pembangunan Nasional.


V.        KESIMPULAN



19.       Melihat dan meninjau dari segi Lambang, Khususnya dari segi gambar, arti dan maknanya maka dapat disimpulkan bahwa Baterai Arhanudri 41/BS yang lahir pada tanggal 4 Desember 1959 memiliki semboyan “ SATRIA BHUANA PRAKASA” berarti prajurit yang mempunyai niat yang tulus, ikhlas serta berpenampilan berwibawa, gagah, berani serta berpengetahuan luas dan dilandasi dengan jiwa Pancasila, Sapta Marga Supah Prajurit dan 8 Wajib TNI siap melaksanakan tugas baik dalam misi – misi perdamaian dunia, demi menjaga kedaulatan dan kewibawaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


VI.       PENUTUP



20.       Demikianlah Arti dan Makna Lambang Satuan Baterai Arhanudri 41/BS.




Jakarta,             Agustus 2011

Perwira Siswa



Irja Faily, S.T.
Kapten Arh NRP 11010012361074





KOMANDO DAERAH MILITER II / SRIWIJAYA
BATERAI ARHANUDRI 41/BS
 



SEJARAH SINGKAT SATUAN
BATERAI ARHANUDRI 41/BS






I.          TANGGAL LAHIR DAN LOKASI SATUAN

1.         Tanggal Lahir           :           Baterai Arhanudri 41/BS lahir bersamaan dengan “ HUT ARTAD ” yaitu pada tanggal 04 Desember 1959 dengan nama ARSU – C.

2.         Lokasi Satuan          :           Satuan Baterai Arhanudri 41/BS berlokasi dilapangan BDI – IV Jalan Inspektur Marzuki Km 4,5 Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat – I Palembang (Sekarang Satuan Baterai Arhanudri 41/BS)

II.         RIWAYAT SINGKAT SATUAN

1.            Satuan Baterai Arhanudri 41/BS dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 385 / VI / 1959 tanggal 03 Juni 1959 dan Surat Keputusan Panglima Tentara Teritorium II / Sriwijaya Nomor Skep / 8 / VIII / 1959 tanggal 25 Agustus 1959.

2.         Pada tanggal 4 Desember 1959 bersamaan dengan HUT ARTAD diresmikan berdirinya Artileri Sasaran Udara ( ARSU – C ) oleh Panglima Teritorium II / Sriwijaya Kolonel Infanteri Harun Sohar bertempat di Lapangan BDI – IV ( Sekarang lapangan satuan Baterai Arhanudri 41/BS Jl. Inspektur Marzuki Km 4,5 Palembang )

3.         Komandan Satuan ARSU – C saat itu ditunjuk adalah Lettu Art Djalius Chaidir Nrp 12312 sedangkan anggotanya diambil dari        :
           
a.            Bintara dari Staf Kodam II / Sriwijaya.

b.            Tamtama dari Batalyon Infanteri – D Teritorium II / Sriwijaya sebanyak 100 orang.

c.            Tenaga Ahli Kecabangan ( Pa dan Bati ) dari Pussenart TNI – AD.

d.            Senjata Pokok yang dimiliki pada saat itu adalah         :

1)            Meriam 40 MM / L – 60
2)            Meriam 20 MM / Orlikon
3)            SMB 12,7 MM / Lung Colin
4)            SMB 12,7 TSD / Water Colin

2
 
III.        PENGALAMAN OPERASI.

1.         Perintah Operasi Pangdam IV / Sriwijaya Nomor 63 tanggal 29 10 00 Agustus 1960 dan Surat Perintah Danrai ARSU – C 1 Peleton melaksanakan tugas operasi KOMOB JAYA dan operasi COMBAT di daerah Lubuk Pinang – Muko – Muko (Bengkulu Utara ) dan di daerah Bengkulu Selatan dalam rangka menumpas gerombolan yang menamakan dirinya PRRI / RPI.
Operasi dimulai pada tanggal Oktober 1960 sampai dengan 6 Agustus 1961 dengan hasil sebagai berikut         :

a.         Kerugian di pihak musuh.

                        1)         Personil

(a)       Jumlah anggota RPI yang tertangkap / menyerah 100 orang
                                   
(b)       Jumlah anggota RPI yang gugur / tewas 22 orang

                        2)         Materil

(a)          Senjata Berat / Ringan diperoleh / disita             14 Pucuk

(b)          Granat Tangan                                                         1 Buah

(c)          Tabung Lontar                                                          1 Buah

(d)          Pakaian Hijau                                                           6 Stel

(e)          Uang RI sebanyak Rp. 10.000,-

b.         Kerugian di pihak kita

                                    1)         Personil         : Nihil

                                    2)         Materiil           : Senjata panjang Jungle Rifle 2 pucuk rusak ringan

            2.         Perintah Operasi Pangdam IV / Sriwijaya Nomor : 16

a.         1 Peleton bertugas Operasi Jaya IV daerah Musi Landas dalam rangka Pengamanan Perkebunan Karet.

b.         2 Peleton bertugas Operasi Jaya IV di Kilang Minyak Plaju dalam rangka Pengamanan Obyek Vital

3.         Perintah Operasi Pangdam IV / Sriwijaya Nomor Sprin / 659 / IX / 1963 tanggal 14 September 1963 dan Surat Perintah Pelaksanaan Danrai ARSU – C Nomor Sprin / 85 / IX / 1963 tanggal 14 September 1963, 2 Peleton melaksanakan operasi DWIKORA dibawah Pimpinan Letda Art Darius Piay Nrp 18309 didaerah perbatasan Kalimantan Timur, dalam rangka konfrontasi dengan Malasya persenjataan yang dibawa SMB 12,7 TSD sebanyak 12 Pucuk dan Senjata perorangan.

3

            Adapun hasil yang diperoleh dalam operasi tersebut sebagai berikut          :

a.         Kerugian dipihak musuh.  Pos daerah Labang Kaltim ( Perbatasan dengan Serawak ) dibawah Pimpinan Komandan Pucuk Serma J.Kesegaran pada tanggal 28 Mei 1964 dan tanggal 8 Agustus 1964 telah menembak Jatuh Pesawat Helikopter (Raf) Inggris.
                       
b.         Kerugian dipihak kita
                       
            1)         Personil         : Nihil
                       
            2)         Materiil           : Nihil

Atas jasa – jasa anggota Pos Labang ( Kaltim ) Pangdam IX / Mulawarwan memberikan Surat Tanda Penghargaan dan Surat Keputusan Pangdam IX / Mulawarwan Nomor Skep / 455 / III / 12 / 1964 tanggal 28 Desember 1964.

Berdasarkan Surat Perintah Pangdam IX / Mulawarwan Nomor Sprin / 11 / KH / 01 / 1965 tanggal 25 Januari 1965 secara bergelombang ditarik dari Pos – pos perbatasan untuk persiapan kembali ke Induk Pasukan Palembang, pada tanggal 5 Maret 1965 pasukan kembali ke Induk Pasukan Palembang.

5.         Perintah Operasi Pangdam IV / Sriwijaya Noor Sprin / 002 / 11 / 1965 tanggal 25  08  00 Nopember 1965dan Surat Perintah Pelaksanaan Danrai ARSU – C / BS Nomor Sprin / 100 / 11 / 1965 tanggal 28 Nopember 1965 dengan kekuatan 2 Peleton dibawah pimpinan Danrai ARSU – C / BS Lettu Art Sarmin H Nrp 140269 yang dibantu oleh 2 orang Perwira sebagai Danton mengikuti Operasi Garuda Pancasila didaerah Pagar Alam Lahat dan sekitarnya dan daerah Lubuk Linggau ( Musi Rawas ) dalam rangka penumpasan G 30 S / PKI.

6.         Perintah Operasi Pangdam IV / Sriwijaya Nomor Sprin / 250 / II / 1977 tanggal 19 Pebruari 1977, 1 Peleton dibawah pimpinan Letda Art Haris Patriosa Nrp 28001 BP RTP 8/ Sriwijaya mengikuti operasi Seroja didaerah Aierliu Timor – Timur Tmt 8 Maret 1977 s/d 4 Penbruari 1978.

7.         Surat Perintah Pangdam IV / Sriwijaya Nomor Sprin / 1513 / X / 1977 tanggal 17 Agustus 1977, 1 Peleton Arhanudri 41/BS dibawah pimpinan Lettu Art Harsoyo mengikuti operasi Seroja didaerah Timor – Timur.

8.         Surat Perintah Laksusda Sumbagsel Nomor Sprin / 207 / Kamda / VIII / 1979 tanggal 17 Agustus 1979, 1 Peleton Rai Arhanudri 41/BS dibawah Pimpinan Letda Art Salim Nrp 440446 mengikuti operasi Rintis Tertib dalam rangka pemberantasan penyeludupan Pasir Timah di pulau Bangka.

9.         Surat Perintah Laksusda Sumbagsel Nomor Sprin / 36 / Kamda / III / 1983 tanggal 9 Maret 1983, 1 Peleton Rai Arhanudri 41/BS mengikuti operasi Satgas Bathara – V dibawh pimpinan Capa Djarwi Nrp 479673 dalam rangka Pemberantasan penyeludupan Pasir Timah di Pulau Bangka.
4

10.       Pada Tahun 1982 / 1984, 1 Peleton Rai Arhanudri 41/BS BP Kodim 0418 Palembang mendapat tugas dalam rangka PAM TAKSUNG PEMILU 1982 sesuai perintah Laksusda Sumbagsel.

11.       Pada Tahun 1983 / 1984, 18 orang anggota Rai Arhanudri 41/BS dibawah pimpinan Sertu Syamsul AR melaksanakan tugas operasi Satgas Bathara – VII di pulau Bangka.

12.       Surat Perintah Laksusda Sumbagsel Nomor Sprin / 24 / Kamda / II / 1986 tanggal 25 Pebruari 1986, 1 Peleton Rai Arhanudri 41/BS dibawah pimpinan Letda Art Djarwi Nrp 479673 BKO Dim 0414 / Belitung dalam rangka Pengamanan Obyek Vital di Pulau Belitung.

13.       Perintah Operasi Bhakti ABRI Manunggal XXVI Kodam II / Sriwijaya tahun 1987 / 1988 tanggal 21 September 1987 dan RDG Pangdam II / Sriwijaya selaku PKO Manunggal Nomor TR / 48 / 1987 tanggal 8 September 1987, tentang Prinsiap bagi Satuan
Rai Arhanudri 41/BS untuk mengikuti Operasi AMD Manunggal XXVI Satgas IV, didaerah Kabupaten TK – II Musi Banyuasin Tmt, 15 Oktober s/d 5 Nopember 1987.


IV.       PEJABAT – PEJABAT KOMANDAN BATERAI ARHANUDRI 41/BS

1.            Kapten Art Djalius Chaidir Nrp 12313 dari tahun 1959 s/d 1962
2.            Kapten Art Subky Hanafi Nrp 15938 dari tahun 1962 s/d 1964
3.            Lettu Art M.S. Riyanto Nrp   dari tahun 1964 s/d 1965
4.            Kapten Art Syarmin Nrp 140269 dari tahun 1965 s/d 1968
5.            Kapten Art Mudjahit Nrp 309016 dari tahun 1968 s/d 1972
6.            Kapten Art Abdul Halim Nrp 189930 dari tahun 1972 s/d 1973
7.            Kapten Art Yohanes Dulsamad Nrp 26248 dari tahun 1973 s/d 1978
8.            Kapten Art Harsoyo Nrp 25410 Nrp dari tahun 1978 s/d 1981
9.            Kapten Art Dadi Susanto Nrp 25407 dari tahun 1981 s/d 1982
10.         Kapten Art B. Suwono Nrp 28012 dari tahun 1982 s/d 1984
11.         Kapten Art Sudarmo Nrp 405064 dari tahun 1984 s/d 1990
12.         Kapten Art Kusen SL Nrp 479697 dari tahun 1990 s/d 1992
13.         Kapten Art Lexi H. Pontoh Nrp 29649 dari tahun 1992 s/d 1994
14.         Kapten Art Zakariya Rahman Nrp 31282 dari tahun 1994 s/d 1995
15.         Kapten Art A. Zaky Basuki Rahmat Nrp 32778 dari tahun 1995 s/d 1999
16.         Kapten Art Iswan Gunadi, S.Sos Nrp 11920041821170 dari tahun 1999 s/d 2001.
5

17.         Kapten Art I Made Kusuma DG Nrp 11950050851171 dari tahun 2001 s/d 2003

18.         Kapten Art Budi Laksana Nrp 11970050260875 dari tahun 2005 s/d 2005.

19.       Kapten Arh Osmar Silalahi NRP 11970049040674 dari tahun 2005 s.d.2007.

20.       Lettu Arh Irja Faly, S.T. NRP 11010012361074 dari tahun 2007 s.d.
           sekarang.




Palembang,        Pebruari 2008

Komandan Baterai Arhanudri  41/BS



Irja Faily, S.T.
Letnan Satu Arh NRP 11010012361074















Tidak ada komentar:

Posting Komentar